PALANGKA RAYA, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya mengalokasikan dana sebesar Rp26,8 miliar untuk program intervensi stunting tahun 2024. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,39 persen pada tahun depan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palangka Raya, Luis Eveli, menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan masyarakat ini.
“Tentu karena pemerintah dan semua pihak melihat bahwa stunting ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius,” ujar Luis pada Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Swiss-Belhotel Palangka Raya, Senin (18/11/2024).
Dana tersebut akan difokuskan pada 17 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Palangka Raya. Luis menegaskan, evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang sudah berjalan akan menjadi prioritas untuk memastikan efektivitas program.
“Setiap anak di Palangka Raya berhak tumbuh dan berkembang dengan sehat. Mari kita rumuskan strategi baru untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan mencapai tujuan bersama,” tambahnya.
Melalui rapat koordinasi tersebut, Pemko berharap dapat menemukan solusi strategis untuk mempercepat upaya pencegahan dan penanganan stunting. Kerja sama dengan masyarakat juga diharapkan semakin solid dalam mendukung program ini.
Pemerintah optimis target prevalensi stunting yang dicanangkan dapat tercapai dengan dukungan penuh dari semua pihak yang terlibat.(sli)